Minggu, 16 Januari 2011

MISTERI PIRAMIDA I


Piramida raksasa Mesir merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia saat ini, sejak dulu dipandang sebagai bangunan yang misterius dan megah oleh orang-orang. Namun, meskipun telah berlalu berapa tahun lamanya, setelah sarjana dan ahli menggunakan sejumlah besar alat peneliti yang akurat dan canggih, masih belum diketahui, siapakah sebenarnya yang telah membuat bangunan raksasa yang tinggi dan megah itu? Dan berasal dari kecerdasan manusia manakah prestasi yang tidak dapat dibayangkan di atas bangunan itu? Serta apa tujuannya membuat bangunan tersebut? Dan pada waktu itu ia memiliki kegunaan yang bagaimana atau apa artinya?

Teka-teki yang terus berputar di dalam benak semua orang selama ribuantahun, dari awal hingga akhir merupakan misteri yang tidak dapat dijelaskan.
Meskipun sejarawan mengatakan ia didirikan pada tahun 2000 lebih SM, namunpendapat yang demikian malah tidak bisa menjelaskan kebimbangan yangdiinisiasikan oleh sejumlah besar penemuan hasil penelitian.

Sejarah Mitos dan Temuan Arkeologi
Sejak abad ke-6 SM, Mesir merupakan tempat pelarian kerajaan Poshi, yangkehilangan kedudukannya setelah berdiri lebih dari 2.000 tahun, menerimakekuasaan yang berasal dari luar yaitu kerajaan Yunani, Roma, kerajaan Islamserta kekuasaan bangsa lain. Semasa itu sejumlah besar karya terkenal zamanFiraun dihancurkan, aksara dan kepercayaan agama bangsa Mesir sendiri secaraberangsur-angsur digantikan oleh budaya lain, sehingga kebudayaan Mesir kunomenjadi surut dan hancur, generasi belakangan juga kehilangan sejumlah besarpeninggalan yang dapat menguraikan petunjuk yang ditinggalkan oleh parapendahulu.

Tahun 450 SM, setelah seorang sejarawan Yunani berkeliling dan tiba diMesir, membubuhkan tulisan: Cheops, (aksara Yunani Khufu), konon katanya,hancur setelah 50 tahun. Dalam batas tertentu sejarawan Yunani tersebutmenggunakan kalimat “konon katanya”, maksudnya bahwa kebenarannya perludibuktikan lagi. Namun, sejak itu pendapat sejarawan Yunani tersebut malahmenjadi kutipan generasi belakangan sebagai bukti penting bahwa piramidadidirikan pada dinasti kerajaan ke-4.

Selama ini, para sejarawan menganggap bahwa piramida adalah makam raja.Dengan demikian, begitu membicarakan piramida, yang terbayang dalam benaksecara tanpa disadari adalah perhiasan dan barang-barang yang gemerlap. Dan,pada tahun 820 M, ketika gubernur jenderal Islam Kairo yaitu Khalifah Al-Ma’munmemimpin pasukan, pertama kali menggali jalan rahasia dan masuk ke piramida,dan ketika dengan tidak sabar masuk ke ruangan, pemandangan yang terlihat malahmembuatnya sangat kecewa. 

Bukan saja tidak ada satu pun benda yang biasanyadikubur bersama mayat, seperti mutiara, maupun ukiran, bahkan sekeping serpihanpecah belah pun tidak ada, yang ada hanya sebuah peti batu kosong yang tidakada penutupnya. Sedangkan tembok pun hanya bidang yang bersih kosong, juga takada sedikit pun ukiran tulisan.
Kesimpulan para sejarawan terhadap prestasi pertama kali memasuki piramidaini adalah “mengalami perampokan benda-benda dalam makam”. Namun, hasilpenyelidikan nyata menunjukkan, kemungkinan pencuri makam masuk ke piramidamelalui jalan lainnya adalah sangat kecil sekali. 

Di bawah kondisi biasa,pencuri makam juga tidak mungkin dapat mencuri tanpa meninggalkan jejak sedikitpun, dan lebih tidak mungkin lagi menghapus seluruh prasasti Firaun yangdilukiskan di atas tembok. Dibanding dengan makam-makam lain yang umumnyadipenuhi perhiasan-perhiasan dan harta karun yang berlimpah ruah, piramidaraksasa yang dibangun untuk memperingati keagungan raja Firaun menjadi sangatberbeda.

Selain itu, dalam catatan “Inventory Stela” yang disimpan di dalam museumKairo, pernah disinggung bahwa piramida telah ada sejak awal sebelum Khufumeneruskan takhta kerajaan. Namun, oleh karena catatan pada batu prasastitersebut secara keras menantang pandangan tradisional, terdapat masalah antarahasil penelitian para ahli dan cara penulisan pada buku, selanjutnya secarakeras mengecam nilai penelitiannya. Sebenarnya dalam keterbatasan catatansejarah yang bisa diperoleh, jika karena pandangan tertentu lalumengesampingkan sebagian bukti sejarah, tanpa disadari telah menghambat kitasecara obyektif dalam memandang kedudukan sejarah yang sebenarnya.

Teknik Bangunan yang Luar Biasa
Di Mesir, terdapat begitu banyak piramida berbagai macam ukuran, standarnyabukan saja jauh lebih kecil, strukturnya pun kasar. Di antaranya piramida yangdidirikan pada masa kerajaan ke-5 dan 6, banyak yang sudah rusak dan hancur,menjadi timbunan puing, seperti misalnya piramida Raja Menkaure seperti padagambar. Kemudian, piramida besar yang dibangun pada masa yang lebih awal, dalamsebuah gempa bumi dahsyat pada abad ke-13, di mana sebagian batu ditemboksebelah luar telah hancur, namun karena bagian dalam ditunjang oleh tembok penyangga,sehingga seluruh strukturnya tetap sangat kuat. Karenanya, ketika membangunpiramida raksasa, bukan hanya secara sederhana menyusun 3 juta batu menjadibentuk kerucut, jika terdapat kekurangan pada rancangan konstruksi yang khususini, sebagian saja yang rusak, maka bisa mengakibatkan seluruhnya ambruk karenaberatnya beban yang ditopang.

Lagi pula, bagaimanakah proyek bangunan piramida raksasa itu dikerjakan,tetap merupakan topik yang membuat pusing para sarjana. Selain mempertimbangkansejumlah besar batu dan tenaga yang diperlukan, faktor terpenting adalah titikpuncak piramida harus berada di bidang dasar tepat di titik tengah 4 sudutatas. Karena jika ke-4 sudutnya miring dan sedikit menyimpang, maka ketikamenutup titik puncak tidak mungkin menyatu di satu titik, berarti proyekbangunan ini dinyatakan gagal. Karenanya, merupakan suatu poin yang amatpenting, bagaimanakah meletakkan sejumlah 2,3 juta -2,6 juta buah batu besaryang setiap batunya berbobot 2,5 ton dari permukaan tanah hingga setinggi lebihdari seratus meter di angkasa dan dipasang dari awal sampai akhir pada posisiyang tepat.

Seperti yang dikatakan oleh pengarang Graham Hancock dalam karangannya“Sidik Jari Tuhan”: Di tempat yang terhuyung-huyung ini, di satu sisi harusmenjaga keseimbangan tubuh, dan sisi lainnya harus memindahkan satu demi satubatu yang paling tidak beratnya 2 kali lipat mobil kecil ke atas, diangkut ketempat yang tepat, dan mengarah tepat pada tempatnya, entah apa yang ada dalampikiran pekerja-pekerja pengangkut batu tersebut. Meskipun ilmu pengetahuanmodern telah memperkirakan berbagai macam cara dan tenaga yang memungkinkanuntuk membangun, namun jika dipertimbangkan lagi kondisi riilnya, akan kitatemukan bahwa orang-orang tersebut tentunya memiliki kemampuan atau kekuatanfisik yang melebihi manusia biasa, baru bisa menyelesaikan proyek raksasatersebut serta memastikan keakuratan maupun ketepatan presisinya.

Terhadap hal ini, Jean Francois Champollion yang mendapat sebutan sebagai“Bapak Pengetahuan Mesir Kuno Modern” memperkirakan bahwa orang yang mendirikanpiramida berbeda dengan manusia sekarang, paling tidak dalam “pemikiran merekamempunyai tinggi tubuh 100 kaki yang tingginya sama seperti manusia raksasa”.Ia berpendapat, dilihat dari sisi pembuatan piramida, itu adalah hasil karyamanusia raksasa.

Senada dengan itu, Master Li Hongzhi dalam ceramahnya pada keliling AmerikaUtara tahun 2002 juga pernah menyinggung kemungkinan itu. “Manusia tidak dapatmemahami bagaimana piramida dibuat. Batu yang begitu besar bagaimana manusiamengangkutnya? Beberapa orang manusia raksasa yang tingginya lima metermengangkut sesuatu, itu dengan manusia sekarang memindahkan sebuah batu besaradalah sama. Untuk membangun piramida itu, manusia setinggi lima meter sama sepertikita sekarang membangun sebuah gedung besar.”

Pemikiran demikian mau tidak mau membuat kita membayangkan, bahwa piramidaraksasa dan sejumlah besar bangunan batu raksasa kuno yang ditemukan diberbagai penjuru dunia telah mendatangkan keraguan yang sama kepada semuaorang: tinggi besar dan megah, terbentuk dengan menggunakan susunan batu yangsangat besar, bahkan penyusunannya sangat sempurna. Seperti misalnya, dipinggiran kota utara Mexico ada Kastil Sacsahuaman yang disusun dengan baturaksasa yang beratnya melebihi 100 ton lebih, di antaranya ada sebuah baturaksasa yang tingginya mencapai 28 kaki, diperkirakan beratnya mencapai 360 ton(setara dengan 500 buah mobil keluarga). Dan di dataran barat daya Inggristerdapat formasi batu raksasa, dikelilingi puluhan batu raksasa dan membentuksebuah bundaran besar, di antara beberapa batu tingginya mencapai 6 meter. 

Sebenarnya, sekelompok manusia yang bagaimanakah mereka itu? Mengapa selalumenggunakan batu raksasa, dan tidak menggunakan batu yang ukurannya dalamjangkauan kemampuan kita untuk membangun?
Sphinx, singa bermuka manusia yang juga merupakan obyek penting dalampenelitian ilmuwan, tingginya 20 meter, panjang keseluruhan 73 meter, dianggapdidirikan oleh kerjaan Firaun ke-4 yaitu Khafre. Namun, melalui bekas yangdimakan karat (erosi) pada permukaan badan Sphinx, ilmuwan memperkirakan bahwamasa pembuatannya mungkin lebih awal, paling tidak 10 ribu tahun silam sebelumMasehi.

Seorang sarjana John Washeth juga berpendapat: Bahwa Piramida raksasa dantetangga dekatnya yaitu Sphinx dengan bangunan masa kerajaan ke-4 lainnya samasekali berbeda, ia dibangun pada masa yang lebih purbakala dibanding masakerajaan ke-4. Dalam bukunya “Ular Angkasa”, John Washeth mengemukakan:perkembangan budaya Mesir mungkin bukan berasal dari daerah aliran sungai Nil,melainkan berasal dari budaya yang lebih awal dan hebat yang lebih kuno ribuantahun dibanding Mesir kuno, warisan budaya yang diwariskan yang tidak diketahuioleh kita. Ini, selain alasan secara teknologi bangunan yang diuraikansebelumnya, dan yang ditemukan di atas yaitu patung Sphinx sangat parah dimakankarat juga telah membuktikan hal ini.

Ahli ilmu pasti Swalle Rubich dalam “Ilmu Pengetahuan Kudus” menunjukkan:pada tahun 11.000 SM, Mesir pasti telah mempunyai sebuah budaya yang hebat.Pada saat itu Sphinx telah ada, sebab bagian badan singa bermuka manusia itu,selain kepala, jelas sekali ada bekas erosi. Perkiraannya adalah pada sebuahbanjir dahsyat tahun 11.000 SM dan hujan lebat yang silih berganti lalumengakibatkan bekas erosi.

Perkiraan erosi lainnya pada Sphinx adalah air hujan dan angin. Washethmengesampingkan dari kemungkinan air hujan, sebab selama 9.000 tahun di masalalu dataran tinggi Jazirah, air hujan selalu tidak mencukupi, dan harus melacakkembali hingga tahun 10000 SM baru ada cuaca buruk yang demikian. Washeth jugamengesampingkan kemungkinan tererosi oleh angin, karena bangunan batu kapurlainnya pada masa kerajaan ke-4 malah tidak mengalami erosi yang sama. Tulisanberbentuk gajah dan prasasti yang ditinggalkan masa kerajaan kuno tidak adasepotong batu pun yang mengalami erosi yang parah seperti yang terjadi padaSphinx.

Profesor Universitas Boston, dan ahli dari segi batuan erosi Robert S. jugasetuju dengan pandangan Washeth sekaligus menujukkan: Bahwa erosi yang dialamiSphinx, ada beberapa bagian yang kedalamannya mencapai 2 meter lebih, sehinggaberliku-liku jika dipandang dari sudut luar, bagaikan gelombang, jelas sekalimerupakan bekas setelah mengalami tiupan dan terpaan angin yang hebat selamaribuan tahun.

Washeth dan Robert S. juga menunjukkan: Teknologi bangsa Mesir kuno tidakmungkin dapat mengukir skala yang sedemikian besar di atas sebuah batu raksasa,produk seni yang tekniknya rumit.
Jika diamati secara keseluruhan, kita bisa menyimpulkan secara logis, bahwapada masa purbakala, di atas tanah Mesir, pernah ada sebuah budaya yang sangatmaju, namun karena adanya pergeseran lempengan bumi, daratan batu tenggelam dilautan, dan budaya yang sangat purba pada waktu itu akhirnya disingkirkan,meninggalkan piramida dan Sphinx dengan menggunakan teknologi bangunan yangsempurna.

Dalam jangka waktu yang panjang di dasar lautan, piramida raksasa dan Sphinxmengalami rendaman air dan pengikisan dalam waktu yang panjang, adalah penyebablangsung yang mengakibatkan erosi yang parah terhadap Sphinx. Karena bahanbangunan piramida raksasa Jazirah adalah hasil teknologi manusia yang tidakdiketahui orang sekarang, kemampuan erosi tahan airnya jauh melampaui batualam, sedangkan Sphinx terukir dengan keseluruhan batu alam, mungkin inipenyebab yang nyata piramida raksasa dikikis oleh air laut yang tidak tampakdari permukaan.

Keterangan gambar: Sphinx yang bertetangga dekat dengan piramida raksasakelihatannya sangat kuno. Para ilmuwan memastikan bahwa dari badannya, salurandan irigasi yang seperti dikikis air, ia pernah mengalami sebagian cuaca yanglembab, karenanya memperkirakan bahwa ia sangat berkemungkinan telah adasebelum 10 ribu tahun silam. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar